Sabtu, 10 Mei 2014

BI Ekonomi Indonesia Makin Tertekan

JAKARTA, KOMPAS.com — Bank Indonesia (BI) akhirnya memutuskan untuk menaikkan kembali suku bunga acuannya (BI Rate) sebesar 50 bps ke level 7 persen. Kebijakan ini untuk mengantisipasi inflasi, nilai tukar rupiah, dan defisit transaksi berjalan.

Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan, sikap tersebut diambil untuk menyikapi cepatnya dinamika perubahan perekonomian global dan nasional akhir-akhir ini. Keputusan tersebut diambil pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulanan tambahan untuk melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap kondisi makroekonomi, moneter, dan sistem keuangan terkini. 

"Dalam beberapa waktu terakhir, ekonomi Indonesia mengalami tekanan dengan intensitas yang semakin tinggi, seiring dengan meningkatnya ketidakpastian ekonomi global serta masih tingginya ekspektasi inflasi dan persepsi terhadap kesinambungan transaksi berjalan," kata Agus dalam siaran pers di Jakarta, Kamis (29/8/2013). 

Adapun faktor-faktor yang menjadi pertimbangan menaikkan suku bunga acuan itu antara lain dampak pengurangan secara bertahap stimulus moneter oleh The Fed, yang menekan pasar keuangan di negara berkembang.

Faktor lainnya adalah neraca pembayaran Indonesia (NPI) yang defisit, serta inflasi tahunan yang diperkirakan masih tinggi. 

Tekanan pelemahan nilai tukar rupiah juga masih berlanjut, baik karena tekanan pasar keuangan global sebagaimana terjadi pada hampir semua pasar negara berkembang, maupun karena faktor domestik yang terutama terkait dengan tingginya defisit transaksi berjalan dan inflasi. 

sumber :
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2013/08/29/1645046/BI.Ekonomi.Indonesia.Makin.Tertekan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar