Tema : strategi keunggulan bersaing restoran siap aji
Judul 1 :
Dinamika Persaingan Mc. D dan KFC di pasar Global
Pengarang :
Dra. Sri Lestari Prasilowati, M.A.
Latar
belakang :
Era globalisasi menjadikan suatu peluang dan tantangan
bisnis perusahaan yg beroperasi di Indonesia. salah satu perubahan besar saat
ini adalah dengan adanya globalisasi yang membuat suatu produk atau usaha
dengan cepat dan mudah dapat di sampaikan atau di nikmati di tempat lain. Fenomena
persaingan yang ada dalam era Globalisasi akan semakin mengarahkan sistem
perekonomian Indonesia kearah pasar yang memposisikan pemasar untuk selalu
mengembangkan dan membuat pangsa pasar baru. Hal ini membuat persaingan di
dunia bisnis menjadi sangat ketat sehingga mengharuskan para pembisnis memaksimalkan sumber daya yang di miliki
untuk membangun kekuatan bersiang. Keunggulan bersing merupakan sesuatu yang
dapat di lakukan dengan baik oleh pemasar. Salah satu kunci untuk mencapai
keunggulan bersaing adalah dengan memenuhi kebutuhan konsumen tersebut yang
berbeda- beda dan selalu berubah . contoh persaingan di pasar Global adalah KFC
(Kentucky fried chiken) dan Mc Donald Dengan adanya perubahan gaya hidup sebagian
besar masyarakat dunia dengan kesibukannya,
saat ini makanan cepat saji mampu menjadi pilihan utama bahkan menjadi daya
tarik anak-anak dengan hadiah mainan , badut dan tempat bermain.
Tujuan :
Ø
Untuk mengetahui potensi keunggulan bersaing
restoran siap saji
Ø
Untuk mengetahui kinerja yang di hasilkan oleh
restoran siap saji
Metodologi :
Dalam sudut pandang pemasaran, globalisasi perusahaan yang masuk ke
dalam industry global maka perusahaan tersebut harus mampu menciptakan
competitive advantage dengan mengintegrasi dan meningkatkan operasionalisasi
perusahaan dalam skala dunia ( Keagan and Green, 2005). Porter (1992)
menyebutkan ada lima kekuatan persaingan yang harus di antisipasi dan di pahami
para pengusaha yaitu :
1.
Ancaman pendatang baru
2.
Ancaman dari perusahaan yang menghasilkan produk
substitusi
3.
Ancaman dari konsumen
4.
Ancaman yang dating dari supplier
5.
Ancaman dari perusahaan sejenis
McDonals
merupakan restoran yang melakukan Franchising yang selain merambah seluruh
Negara bagian amerika serikat juga Negara – Negara lain. Dengan adanya
perubahan gaya hidup sebagian besar masyarakat
dunia dengan kesibukannya, saat ini makanan cepat saji mampu menjadi
pilihan utama bahkan menjadi daya tarik anak-anak dengan hadiah mainan , badut
dan tempat bermain. Strategi yang di
lakukan Mc. D adalah
1. Think
globally act locally , yaitu
beradaptasi dengan cita rasa local.
2.
Menghormati
religi suatu Negara, misalnya menggunakan halal meat di Negara-negara muslim,
menu tanpa sapi di india, atau vegetarian food.
3.
Menggunakan
bahan-bahan local untuk menekan biaya, kecuali French fries masih harus dari
Amerika serikat.
4.
Berfokus
pada : customer service, clean restaurant, dan reliable food.
5.
Melakukan
strategi aliansi dengan perusahaan lain, seperti coca cola, Disney dan
perusahaan local untuk memproduksi mainan anak-anak (misalnya di cina).
Kesimpulan :
Pasar internasional menjadi semakin berkaitan dan terpadu secara regional
maupun global. Pengembangan produk global menjadi sangat berarti untuk
mendapatkan keunggulan bersaing yang superior dalam basis yang lebih luas.
Judul 2 :
Pengaruh Kualitas Pelayanan Kepuasan Pelanggan dalam Bentuk Loyalitas Pelanggan
Pengarang : Dwi Aryani dan Febrina Rosita ( PT Human
Resource Development Institute)
Latar
belakang :
Saat ini, iklim kompetisi dalam dunia
perdagangan semakin terasa. Di sisi lain perubahan lingkungan yang demikian
pesat semakin mendukung kompetisi yang sedang terjadi saat ini. Kepuasan
pelanggan merupakan kunci dalam menciptakan loyalitas pelanggan. Banyak manfaat
yang diterima oleh perusahaan dengan tercapainya tingkat kepuasan pelanggan
yang tinggi, yakni selain dapat meningkatkan loyalitas pelanggan tapi juga
dapat mencegah terjadinya perputaran pelanggan, mengurangi sensitivitas
pelanggan terhadap harga, mengurangi biaya kegagalan pemasaran, mengurangi
biaya operasi yang diakibatkan oleh meningkatnya jumlah pelanggan, meningkatkan
efektivitas iklan, dan meningkatkan reputasib bisnis (Fornell, 1992). Kualitas layanan
mendorong pelanggan untuk komitmen kepada produk dan layanan suatu perusahaan
sehingga berdampak kepada peningkatan market share suatu produk. Kualitas
layanan sangat krusial dalam mempertahankan pelanggan dalam waktu yang lama.
Perusahaan yang memiliki layanan yang superior akan dapat memaksimalkan
performa keuangan perusahaanv (Gilbert dkk., 2004).
Tujuan :
ü untuk menganalisis bagaimana kualitas
pelayanan dapat mempengaruhi kepuasan pelanggan
ü kualitas layanan mempengaruhi
loyalitas baik secara langsung maupun mempengaruhi loyalitas secara tidak langsung
metodologi :
Penelitian
ini menggunakan pendekatan kuanti-tatif. Berdasarkan teknik pengumpulan data
dan informasi, dalam penelitian ini menggunakan dua macam data, yaitu data
primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui survei (Singarimbun dan
Effendi, 1991). Alasan memilih teknik survei adalah keterbatasan waktu dan
biaya, dan karakteristik responden sesuai dengan permasalahan penelitian
(Malhotra, 2004).
Dari
sekian banyak restoran cepat saji di Indonesia, saat ini yang mendominasi
pangsa pasar yakni Kentucky Fried Chicken (KFC). Hingga bulan Maret 2009, KFC
mendominasi pangsa pasar sebesar 45%, selanjutnya disusul oleh Restoran
Sederhana dan McDonald’s masing-masing sebesar 37% dan 25%.
Sampel :
Pada
penelitian ini, yang menjadi target populasi adalah mahasiswa sarjana reguler
dan diploma FISIP UI yang telah makan di KFC minimal 3 kali pada tahun 2009.
Mahasiswa sarjana reguler dan diploma dipilih supaya memenuhi salah satu alasan
kenapa memakai sampel mahasiswa yakni terbatasnya pendapatan.
Keseluruhan populasi
tidak mungkin dapat diteliti karena
ü keterbatasan biaya,
ü tenaga, dan waktu
Kesimpulan :
Dari
penelitian ini diketahui pula bahwa tidak terdapat pengaruh antara kualitas
layanan terhadap loyalitas pelanggan pada mahasiswa FISIP UI. Hasil penelitian
lain menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang kuat dan positif antara kualitas
layanan KFC terhadap loyalitas pelanggan pada mahasiswa FISIP UI. Hal ini
ditunjukkan oleh sebesar 91% variabel loyalitas pelanggan yang dapat dijelaskan
oleh variabel kualitas layanan, sedangkan sisanya sebesar 9% dipengaruhi oleh
variabel lain di luar.
Judul 3 :
PENGARUH
KINERJA KUALITAS PELAYANAN MELALUI SEVEN ROMANCING MOMENTS TERHADAP PEMBELIAN
ULANG PADA RESTORAN HOKA HOKA BENTO CABANG SETIABUDI BANDUNG PENGARUH KINERJA
KUALITAS PELAYANAN MELALUI SEVEN ROMANCING MOMENTS TERHADAP PEMBELIAN ULANG
PADA RESTORAN
Pengarang : Lili Adi Wibowo, Esti
Fitria
Latar
Belakang :
Seiring dengan tingkat ekspektasi
dan persepsi pelanggan yang semakin meningkat serta tingginya intensitas
persaingan bisnis restoran, maka Hoka Hoka Bento tidak bisa hanya mengandalkan
variasi menu atau sistem service yang biasa saja. Hal tersebut dikarenakan
semua restoran jepang memiliki produk dan fasilitas fisik yang tidak jauh
berbeda. Setiap restoran dituntut untuk menggunakan aspek unique service
sebagai alat bersaing yang dapat diandalkan. Menyadari kondisi tersebut, Hoka
Hoka Bento menerapkan program layanan seven romancing moments.
Tujuan
:
·
untuk memperoleh temuan mengenai kualitas
pelayanan melalui seven romancing moments dan pembelian ulang pada restoran
Hoka Hoka Bento cabang Setiabudi Bandung.
·
untuk menjelaskan pengaruh kinerja kualitas
pelayanan melalui seven romancing moments terhadap pembelian ulang pada
restoran Hoka Hoka Bento cabang Setiabudi Bandung.
Metodologi :
metode deskriptif dan explanatory survey dengan
pengembangan penelitian bersifat cross sectional method. Populasi penelitian
berjumlah 7.210 pengunjung Hoka-Hoka Bento Cabang Setiabudi yang merupakan
jumlah rata-rata kunjungan perbulan (customer dine in).
Sampel :
Berdasarkan
teknik penarikan sampel secara simple random sampling dan menggunakan rumus
Slovin diperoleh sampel sebesar 73 sampel, namun untuk meningkatkan keakuratan
maka jumlah sampel yang diteliti ditambah sehingga berjumlah 100 sampel. Data
yang digunakan adalah data primer dan sekunder dengan teknik pengumpulan data
melalui wawancara, observasi, penyebaran kuesioner dan studi literatur.
Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan path analysis dengan bantuan
software komputer SPSS.
Kesimpulan :
Hasil penelitian menunjukkan
program layanan seven romancing moments yang terdiri dari irasshaimase mobile
service, pembayaran di kasir, greeting customer di loby, menawarkan dan
mengantarkan menu, take away, serta arigato gozaimatsu, memiliki kategori yang
tinggi, dengan dimensi seven romancing moments yang paling tinggi pengaruhnya
terhadap pembelian ialah mobile service. Pembelian ulang pada restoran Hoka
Hoka Bento cabang Setiabudi Bandung secara umum berkategori cukup dengan
dimensi pembelian ulang yang paling tinggi karena kepuasan terhadap pelayanan.
Hal tersebut menunjukkan bahwa pelaksanaan program layanan seven romancing
moments yang dilakukan Hoka Hoka Bento melalui Irasshaimase mobile service,
pembayaran di kasir, greeting customer di loby, menawarkan dan mengantarkan
menu, take away, serta arigato gozaimatsu mampu mempengaruhi pembelian ulang
pada restoran Hoka Hoka Bento cabang Setiabudi Bandung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar