Sabtu, 20 Oktober 2012

Analisis Jurnal

Metode Riset

Tema   :  strategi keunggulan bersaing restoran siap aji

   Judul 1               : Dinamika Persaingan Mc. D dan KFC di pasar Global
  Pengarang          : Dra. Sri Lestari Prasilowati, M.A.

  Latar belakang  

        Era globalisasi menjadikan suatu peluang dan tantangan bisnis perusahaan yg beroperasi di Indonesia. salah satu perubahan besar saat ini adalah dengan adanya globalisasi yang membuat suatu produk atau usaha dengan cepat dan mudah dapat di sampaikan atau di nikmati di tempat lain. Fenomena persaingan yang ada dalam era Globalisasi akan semakin mengarahkan sistem perekonomian Indonesia kearah pasar yang memposisikan pemasar untuk selalu mengembangkan dan membuat pangsa pasar baru. Hal ini membuat persaingan di dunia bisnis menjadi sangat ketat sehingga mengharuskan para pembisnis  memaksimalkan sumber daya yang di miliki untuk membangun kekuatan bersiang.  Keunggulan bersing merupakan sesuatu yang dapat di lakukan dengan baik oleh pemasar. Salah satu kunci untuk mencapai keunggulan bersaing adalah dengan memenuhi kebutuhan konsumen tersebut yang berbeda- beda dan selalu berubah . contoh persaingan di pasar Global adalah KFC (Kentucky fried chiken) dan Mc Donald Dengan adanya perubahan gaya hidup sebagian besar masyarakat  dunia dengan kesibukannya, saat ini makanan cepat saji mampu menjadi pilihan utama bahkan menjadi daya tarik anak-anak dengan hadiah mainan , badut dan tempat bermain.


   Tujuan                  :  

Ø  Untuk mengetahui potensi keunggulan bersaing restoran siap saji
Ø  Untuk mengetahui kinerja yang di hasilkan oleh restoran siap saji
               
   Metodologi        :  

    Dalam sudut pandang pemasaran, globalisasi perusahaan yang masuk ke dalam industry global maka perusahaan tersebut harus mampu menciptakan competitive advantage dengan mengintegrasi dan meningkatkan operasionalisasi perusahaan dalam skala dunia ( Keagan and Green, 2005). Porter (1992) menyebutkan ada lima kekuatan persaingan yang harus di antisipasi dan di pahami para pengusaha yaitu :

1.       Ancaman pendatang baru
2.       Ancaman dari perusahaan yang menghasilkan produk substitusi
3.       Ancaman dari konsumen
4.       Ancaman yang dating dari supplier
5.       Ancaman dari perusahaan sejenis


McDonals merupakan restoran yang melakukan Franchising yang selain merambah seluruh Negara bagian amerika serikat juga Negara – Negara lain. Dengan adanya perubahan gaya hidup sebagian besar masyarakat  dunia dengan kesibukannya, saat ini makanan cepat saji mampu menjadi pilihan utama bahkan menjadi daya tarik anak-anak dengan hadiah mainan , badut dan tempat bermain.  Strategi yang di lakukan Mc. D adalah

1.    Think globally act locally , yaitu beradaptasi dengan cita rasa local.
2.    Menghormati religi suatu Negara, misalnya menggunakan halal meat di Negara-negara muslim, menu tanpa sapi di india, atau vegetarian food.
3.    Menggunakan bahan-bahan local untuk menekan biaya, kecuali French fries masih harus dari Amerika serikat.
4.    Berfokus pada : customer service, clean restaurant, dan reliable food.
5.    Melakukan strategi aliansi dengan perusahaan lain, seperti coca cola, Disney dan perusahaan local untuk memproduksi mainan anak-anak (misalnya di cina).
   
   Kesimpulan        : 

        Pasar internasional menjadi semakin berkaitan dan terpadu secara regional maupun global. Pengembangan produk global menjadi sangat berarti untuk mendapatkan keunggulan bersaing yang superior dalam basis yang lebih luas.
   

  
   Judul  2         : Pengaruh Kualitas Pelayanan Kepuasan Pelanggan dalam Bentuk Loyalitas                   Pelanggan
   Pengarang      : Dwi Aryani dan Febrina Rosita ( PT Human Resource Development Institute)
   
   Latar belakang            :

   Saat ini, iklim kompetisi dalam dunia perdagangan semakin terasa. Di sisi lain perubahan lingkungan yang demikian pesat semakin mendukung kompetisi yang sedang terjadi saat ini. Kepuasan pelanggan merupakan kunci dalam menciptakan loyalitas pelanggan. Banyak manfaat yang diterima oleh perusahaan dengan tercapainya tingkat kepuasan pelanggan yang tinggi, yakni selain dapat meningkatkan loyalitas pelanggan tapi juga dapat mencegah terjadinya perputaran pelanggan, mengurangi sensitivitas pelanggan terhadap harga, mengurangi biaya kegagalan pemasaran, mengurangi biaya operasi yang diakibatkan oleh meningkatnya jumlah pelanggan, meningkatkan efektivitas iklan, dan meningkatkan reputasib bisnis (Fornell, 1992). Kualitas layanan mendorong pelanggan untuk komitmen kepada produk dan layanan suatu perusahaan sehingga berdampak kepada peningkatan market share suatu produk. Kualitas layanan sangat krusial dalam mempertahankan pelanggan dalam waktu yang lama. Perusahaan yang memiliki layanan yang superior akan dapat memaksimalkan performa keuangan perusahaanv (Gilbert dkk., 2004).

   Tujuan :

 ü  untuk menganalisis bagaimana kualitas pelayanan dapat mempengaruhi kepuasan pelanggan

 ü  kualitas layanan mempengaruhi loyalitas baik secara langsung maupun mempengaruhi loyalitas secara tidak langsung

   metodologi        :
  
  Penelitian ini menggunakan pendekatan kuanti-tatif. Berdasarkan teknik pengumpulan data dan informasi, dalam penelitian ini menggunakan dua macam data, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui survei (Singarimbun dan Effendi, 1991). Alasan memilih teknik survei adalah keterbatasan waktu dan biaya, dan karakteristik responden sesuai dengan permasalahan penelitian (Malhotra, 2004).
  Dari sekian banyak restoran cepat saji di Indonesia, saat ini yang mendominasi pangsa pasar yakni Kentucky Fried Chicken (KFC). Hingga bulan Maret 2009, KFC mendominasi pangsa pasar sebesar 45%, selanjutnya disusul oleh Restoran Sederhana dan McDonald’s masing-masing sebesar 37% dan 25%.

   Sampel                        :

   Pada penelitian ini, yang menjadi target populasi adalah mahasiswa sarjana reguler dan diploma FISIP UI yang telah makan di KFC minimal 3 kali pada tahun 2009. Mahasiswa sarjana reguler dan diploma dipilih supaya memenuhi salah satu alasan kenapa memakai sampel mahasiswa yakni terbatasnya pendapatan.
   Keseluruhan populasi tidak mungkin dapat diteliti karena
  ü  keterbatasan biaya,
  ü  tenaga, dan waktu

   Kesimpulan     :
  
   Dari penelitian ini diketahui pula bahwa tidak terdapat pengaruh antara kualitas layanan terhadap loyalitas pelanggan pada mahasiswa FISIP UI. Hasil penelitian lain menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang kuat dan positif antara kualitas layanan KFC terhadap loyalitas pelanggan pada mahasiswa FISIP UI. Hal ini ditunjukkan oleh sebesar 91% variabel loyalitas pelanggan yang dapat dijelaskan oleh variabel kualitas layanan, sedangkan sisanya sebesar 9% dipengaruhi oleh variabel lain di luar.


Judul 3      : PENGARUH KINERJA KUALITAS PELAYANAN MELALUI SEVEN ROMANCING MOMENTS TERHADAP PEMBELIAN ULANG PADA RESTORAN HOKA HOKA BENTO CABANG SETIABUDI BANDUNG PENGARUH KINERJA KUALITAS PELAYANAN MELALUI SEVEN ROMANCING MOMENTS TERHADAP PEMBELIAN ULANG PADA RESTORAN
Pengarang      : Lili Adi Wibowo, Esti Fitria

Latar Belakang         :

              Seiring dengan tingkat ekspektasi dan persepsi pelanggan yang semakin meningkat serta tingginya intensitas persaingan bisnis restoran, maka Hoka Hoka Bento tidak bisa hanya mengandalkan variasi menu atau sistem service yang biasa saja. Hal tersebut dikarenakan semua restoran jepang memiliki produk dan fasilitas fisik yang tidak jauh berbeda. Setiap restoran dituntut untuk menggunakan aspek unique service sebagai alat bersaing yang dapat diandalkan. Menyadari kondisi tersebut, Hoka Hoka Bento menerapkan program layanan seven romancing moments.

Tujuan                       :

·         untuk memperoleh temuan mengenai kualitas pelayanan melalui seven romancing moments dan pembelian ulang pada restoran Hoka Hoka Bento cabang Setiabudi Bandung.
·         untuk menjelaskan pengaruh kinerja kualitas pelayanan melalui seven romancing moments terhadap pembelian ulang pada restoran Hoka Hoka Bento cabang Setiabudi Bandung.

   Metodologi    :

            metode deskriptif dan explanatory survey dengan pengembangan penelitian bersifat cross sectional method. Populasi penelitian berjumlah 7.210 pengunjung Hoka-Hoka Bento Cabang Setiabudi yang merupakan jumlah rata-rata kunjungan perbulan (customer dine in).

   Sampel          :

Berdasarkan teknik penarikan sampel secara simple random sampling dan menggunakan rumus Slovin diperoleh sampel sebesar 73 sampel, namun untuk meningkatkan keakuratan maka jumlah sampel yang diteliti ditambah sehingga berjumlah 100 sampel. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, penyebaran kuesioner dan studi literatur. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan path analysis dengan bantuan software komputer SPSS.
   
   Kesimpulan  :
              
              Hasil penelitian menunjukkan program layanan seven romancing moments yang terdiri dari irasshaimase mobile service, pembayaran di kasir, greeting customer di loby, menawarkan dan mengantarkan menu, take away, serta arigato gozaimatsu, memiliki kategori yang tinggi, dengan dimensi seven romancing moments yang paling tinggi pengaruhnya terhadap pembelian ialah mobile service. Pembelian ulang pada restoran Hoka Hoka Bento cabang Setiabudi Bandung secara umum berkategori cukup dengan dimensi pembelian ulang yang paling tinggi karena kepuasan terhadap pelayanan. Hal tersebut menunjukkan bahwa pelaksanaan program layanan seven romancing moments yang dilakukan Hoka Hoka Bento melalui Irasshaimase mobile service, pembayaran di kasir, greeting customer di loby, menawarkan dan mengantarkan menu, take away, serta arigato gozaimatsu mampu mempengaruhi pembelian ulang pada restoran Hoka Hoka Bento cabang Setiabudi Bandung.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar